Powered By Blogger

Minggu, 02 Mei 2010

drama lucu 8 orang 2 cowok 6 cewek


Cinderella Part Two
(Cinderella dan Putri Kerajaan)


TOKOH :

1. Cinderella ( Galuh Rizky Dwi Lusiana = 23 – 005 – 312 - 9 )
2. Pangeran ( M. Muktafil M.Ch = 23 – 005 – 326 - 3 )
3. Raja ( Ari Kurniawan = 23 – 005 – 311 - 2 )
4. Ratu ( Eni Ramadhaniati = 23 – 005 – 344 - 2 )
5. Putri Irakus ( Rahma Shafira S. = 23 – 005 – 328 - 9 )
6. Putri Satu ( Aprillia Mia N. = 23 – 005 – 345 - 8 )
7. Putri Dua ( Defvi Fatma A. = 23 – 005 – 331 - 6 )
8. Putri Tiga ( Ardianna Ratnasari = 23 – 005 – 344 - 9 )
9. Pembaca prolog ( Ardianna
Ratnasari = 23 – 005 – 344 - 9 )


Kelas : IX i


SMP NEGERI 2 JEPARA

NASKAH :
Cinderella adalah seorang gadis yang cantik jelita. Namun, dia kehilangan orang yang sangat dicintainya yaitu ibunya. Ketika ayahnya menikah dan pergi meninggalkannya, hidupnya semakin menderita. Dia selalu diperlakukan seperti pembantu oleh ibu dan saudara tirinya.
Pada saat itu, Sang Ratu mengadakan acara pesta dansa untuk mencari jodoh untuk Pangeran. Cinderella ingin sekali pergi ke pesta itu, namun ibu dan saudara tirinya tidak mengijinkannya. Tapi dengan bantuan peri, Cinderella bisa pergi ke pesta itu dengan syarat kembali ke rumah sebelum jam 12 malam karena setelah jam 12 malam keajaiban itu akan hilang.
Setelah jam 12 malam, Cinderella meninggalkan istana. Namun, tanpa sengaja, dia meninggalkan sepatu bot kesayangannya. Pangeran yang sudah jatuh hati padanya, mengadakan sayembara barang siapa yang ukuran kakinya pas dengan sepatu bot istimewa tersebut, akan menikah dengannya.
Ketika Cinderella mencoba sepatu bot istimewa tersebut, ternyata cocok dan Cinderella juga mempunyai pasangan sepatu bot yang lain. Pangeran pun langsung melamar Cinderella. Setelah itu, Pangeran membawa Cinderella ke istana. Namun, cerita itu belum selesai.
Ketika Sang Pangeran membawa Cinderella ke istana . . . .
(Di arena sudah ada Ratu dan Putri-putri Kerajaan yang sedang duduk di kursi. Cinderella dan Pangeran masuk ke arena)
Ratu : (berdiri lalu menunjuk Cinderella) Siapa perempuan ini, Pangeran?
Pangeran : Ini adalah wanita yang akan menjadi istriku.
Ratu : Kau yakin memilih wanita seperti ini?
Pangeran : Ya, kami sudah saling mencintai. (Cinderella dan Pangeran saling bertatap muka, berpegangan tangan, dan tersenyum.)
Ratu : Apa? Kau pilih perempuan seperti ini yang tampang pembantu? Apa kata Bu Nia?
Cinderella : Apa kata dunia, Ratu.
Ratu : Ya. Itu maksudku.
Pangeran : Walaupun penampilannya seperti pembantu, tapi hatinya seperti emas 24 karat.
Ratu : Kau bilang hatinya seperti emas karatan? Tapi Pangeran. Bunda sudah menemukan beberapa pasangan yang cocok untukmu Pangeran. Dia adalah putri-putri dari Kerajaan Jatuh Bangun, Kamu bisa memilih salah satu dari mereka. Kecuali dia!!!
Pangeran : Tapi Bunda . . . .
Ratu : Mereka adalah wanita yang sangat cantik. Lagipula mereka adalah wanita yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Apabila kerajaan kita bersatu dengan salah satu Kerajaan mereka, akan menjadi kerajaan yang sangat besaaar.
Pangeran : Tapi aku sangat mencintainya, Bunda.
Ratu : Tidak boleh! Pokoknya kau harus menikah dengan salah satu Putri dari kerajaan Jatuh Bangun.
Pangeran : Hah? Tapi aku tetap tidak mau.
Ratu : Harus mau!
Pangeran : Tidak mau!
Ratu : Pokoknya harus!
Pangeran : Gak mau!
Ratu : Harus!
Pangeran : Mau. Eh tidak mau!
Ratu : Dasar anak durhaka kau!
Pangeran : Lho, kok jadi kaya Malin Kundang?
Ratu : Kurang ajar kau! Sudah membantah perintah orang tua! (Ratu hampir menampar Pangeran)
Raja : (masuk ke arena) Stop..!! Ada apa ini? Siapa perempuan itu?(menunjuk Cinderella)
Pangeran : Ini adalah calon istriku, Ayahanda.
Raja : Oh, ini calon istrimu. Jadi perempuan ini yang memenangkan sayembara sepatu bot itu. (sambil melirik sepatu bot yang dipakai Cinderella)
Pangeran : Iya, Ayahanda. Dia bahkan mempunyai pasangan sepatu bot yang lainnya.
Ratu : Tapi aku sudah menemukan jodoh buat Pangeran!
Raja :Ya sudah. Itu terserah Pangeran saja!
Ratu : Tapi, Raja. Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Masa Pangeran menikah sama pembantu seperti itu. Jangan gila donk!
Raja : (berfikir sejenak) Ya. Sudah. Bagaimana kalau kita adakan suatu kompetisi?
Putri Kerajaan : (berdiri) Kompetisi seperti apa, Yang Mulia?
Raja : Kalau salah satu diantara kalian menang dalam kompetisi itu, kalian yang akan menikahi Pangeran. Kalau perempuan itu yang menang, dia yang akan menikah dengan Pangeran. Ada yang tidak setuju dengan kuputusanku?
Ratu : keputusan yang aneh!
Putri Irakus : Baiklah kalau begitu, saya terima, Yang Mulia.
Putri Satu : Tapi yang mulia…. Seandainya kalau kami tidak menang, kami tetap dapat hadiah kan? Mobil kek,.,. rumah kek… atau apalah itu namanya…
Raja : Tentu saja… kalian akan mendapatkan hadiah yang sangat menakjubkan..
Putri satu : Apa hadiahnya baginda?
(Raja dan Ratu berunding… lama sekali)
Putri dua : akh… kalian berdua ini lama sekali… lola… loading lama…
Putri Tiga : a…a….aaapakah ti..titi…tidak ada wa..wak..tu yang le…lebih lama da…daariipada kita ha…haru…harus menunggu mememe…mereka beru..beru…
Ke-empat putri yang lain : BERUNDING!!!!! Dasar …
Cinderella : Gue kira ada… waktu yang lebih lama deari kita menunggu raja dan ratu berunding adalah mendengarkan kamu ngomong, putri tiga!!!! Iya ga teman-teman???
Ke-tiga putri (kecuali putri tiga) : Kita??? Temenan ma loe…. OGAHHH… Loe aja kali… kita enggak…(menjulurkan lidahnya ke arah cinderalla)
Raja : a haa… aku punya ide… Jika kalian tidak memenangkan pertandingan, kalian nanti jadi istriku saja… itung-itung poligami… hahaha
Ratu : Apa? (marah) tapi nggak apa-apa dech… aku juga ‘eneg’ ngeliat kamu terus...
Putri Satu : hah… Dasar… Bibi itu bukannya marah malah mau…
Ratu : Apa?? Kau panggil aku Bibi? Memangnya aku bibimu apa?
Putri Satu : Oh! Maksudku Ibunda Ratu. Lagipula saya yakin saya bisa mengalahkan perempuan itu.
Cinderella : (mengacungkan tangan)
Raja : Ada apa, Nona? Kau tidak setuju dengan keputusanku?
Cinderella : Saya setuju dengan keputusan Yang Mulia.
Raja : Lalu, kenapa kau mengacungkan tangan?
Cinderella : Sebenarnya, saya keberatan dipanggil dengan sebutan perempuan itu. Saya kan juga punya nama.
Raja : Oh ya. Kau belum memperkenalkan diri. Siapa namamu?
Cinderella : Namaku Cinderella.
Ratu : Cinderella? Gadis cerobong asap. Nama yang paling aneh yang pernah kudengar. Lihat dirimu! Kau memang pantas mendapatkan nama itu!
Cinderella : Sebenarnya itu cuma nama panggilanku saja. Nama itu diberikan oleh ibu dan saudara-saudara tiriku yang selalu jahat padaku.
Ratu : Alaah! Pake curhat segala!
Raja : Kalau begitu, siapa nama aslimu?
Cinderella : Tapi, nama asliku terlalu panjang.
Raja : Sebutkan saja
Cinderella : Nama asliku adalah Mocu Claudia Abraba Bella Sintia Cornelius Protectus Alfonso Equil Da Barbara Margaretha.
Putri Irakus: Tapi, namaku juga tidak kalah panjangnya dengan Cinderella. Aku bisa menyebutkannya sekarang.
Putri Satu : aku juga…
Putri Dua : hah… nama aku yang panjang sih Putri Duuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….
Putri Satu : Stop putri dua… bau mulutmu sedap sekali… seperti bau bunga bangkai yang sudah busuk…
Putri Tiga : ka..ka..kalau aku pu..pu..nya nama yang le…leelebih pan..jang lagi… ya..itu… pupuputri Ti…ti..titig..titigaaa..
Semua putri (kecuali putri tiga) : akh… namamu mah nggak panjang… tap ngomongmu yang panjang!!!
Raja : Stop! Kenapa kita jadi mempeributkan nama?
(semua terdiam sejenak)
Raja : Bagaimana denganmu, Pangeran? Kau setuju?
Pangeran : Apapun keputusan Ayahanda, aku setuju.
Raja : Okelah Kalau begitu, kompetisi dimulai besok pagi pukul 9.00 sampai dengan selesai.
Ratu : Tapi, kompetisi seperti apa baginda?
Raja : kompetisi memasak. Kalian siap?
Semua peserta : Siap, Yang Mulia.
Raja : Ya sudah. Ku tunggu besok ya. Dah! (meninggalkan arena kemudian disusul dengan Cinderella dan Pangeran sambil bergandengan tangan)
Ratu : Kita harus menyusun rencana supaya Cinderella kalah dalam kompetisi itu.
Putri-putri kerajaan : Ya, we agree with you.
Ratu : Sini, saya bisikin.
Putri Dua : Ih… Geli!
Ratu : Mau gak?
Putri Dua : Iya, iya.
Putri Dua : Itu ide berlian!
Putri kerajaan : Brilian.
Putri Dua : Ya. Itu maksudku.
Ratu & Putri Kerajaan : Ha ha ha ha ha . . . .
(Ratu dan Putri Kerajaan meninggalkan arena).
Keesokan harinya . . . .
(Semua masuk arena)
Raja : Kalian sudah siap melaksanakan kompetisi pertama?
Para Peserta : Ya iyalah . . . .
Raja : Pengawal! Siapkan bahan & alat-alat masaknya!
Pengawal : Baik Baginda.
(Pengawal menyiapkan alat-alat masak)
Raja : Kompetisi memasak resmi dibuka. Tepuk tangan!
(Raja, Ratu, dan Pangeran duduk di ruang makan, sementara Cinderella dan Putri Irakus sibuk memasak.)
Raja : Kira-kira, siapa yang akan menang?
Ratu : Pasti salah satu putri Kerajaan yang akan menang.
Pangeran : Yakin banget sih!
Ratu : Suka-suka gue donk!
Raja : Sudah-sudah! Jangan bertengkar! Lihat saja nanti!
Sementara itu di dapur . . . .
Cinderella : Putri Tiga, aku titip masakanku dulu ya. Aku mau ke belakang dulu.
Putri Dua : Tenang saja! Masakanmu aman kok!
Ternyata, Putri Dua mempunyai niat jahat. Dia menaburkan garam, gula, merica, vetsin, dan mayones pada masakan Cinderella supaya rasa masakan Cinderella menjadi tidak karuan. Namun, tanpa sengaja, putri Dua lupa menaburkan garam ke masakannya sendiri.
(Cinderella masuk lagi ke dapur).
Cinderella : Terima kasih, ya. Sudah menunggu masakanku.
Putri Dua : Sama-sama. Oh ya, tadi ada 3 ekor lalat hinggap di adonan masakanmu lho. Tapi, sudah kuusir jauh-jauh.
Cinderella : Terima kasih very much.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Cinderella dan putri-putri Kerajaan telah selesai mamasak masakan mereka. Akhirnya tiba penilaian masakan Cinderella dan Putri-putri Kerajaan.
(Cinderella dan Putri Irakus keluar dari dapur dan membawa masakan mereka masing masing ke ruang makan)
Cinderella : Selamat Menikmati, Yang Mulia.
Raja : Terima kasih. (Mencicipi masakan Cinderella) Emm . . . . Masakanmu enak sekali. Coba kau cicipi Pangeran!
Pangeran : Emm . . . . Ini adalah masakan yang paling enak dari semua masakan yang pernah kucoba.
Putri Satu : Tidak mungkin! Masakanku jauh lebih enak. Kalau tidak percaya, cicipi saja!
Putri Irakus : Saya juga…
Putri Dua : I am too…
Putri Tiga : Sa sa Saya Ju..juga…
(Semua mencicipi masakan Putri Kerajaan)
Ratu : Dia benar! Masakan Putri-putri lainnya lebih enak daripada masakan Cinderella.(berpura-pura)
Raja : Istriku. Apa kau mempunyai masalah dengan indera perasamu? Masakan ini sama sekali tidak ada rasanya. Kau bilang masakan ini enak?
Pangeran : Iya. Ayahanda benar. Masakan ini sama sekali tidak ada rasanya.
Ratu : Euh . . .
Raja : Baiklah. Sudah kuputuskan. Bahwa pemenang dari kompetisi ini adalah . . . . Cinderella!! Jadi, skor sementara 1 untuk Cinderella. Tepuk tangan untuk Cinderella!
Raja : Selamat ya Cinderella.
Cinderella : Terima kasih.
Putri Kerajaan : Ma . . . maaf. Permisi Yang Mulia. Ini semua gara-gara Ratu!!!!
Putri Dua : Dia menyuruh kami berempat untuk memasukkan bumbu-bumbu penyedap ke masakan Cinderella… Tetapi, malah masakan Cinderella yang lebih enak. (melirik Ratu dengan mata tajam)
Putri Satu : Ya… Semua itu benar… Ratu yang salah…
Putri Tiga : i..i..ya,.,. Kami ti..tidak salah…
Putri Irakus : Ya… Ini semua salah Ratu!!!
Ratu : Aeh-aeh! Kenapa kalian jadi menyalahkan Ratu?
Putri Irakus : Emang salah Ratu kok!
Ratu : Salah gimana maksud lho? Kok kamu jadi nyalahin Ratu sih?
Putri Irakus : emang kan….
Raja : Sudah-sudah! Jadi saya putuskan yang akan menikah dengan Pangeran adalah . . . . Cinderella!
Putri Kerajaan : Tidak!
Ratu : Dengan sangat berat hati, aku terima kau jadi menantuku, Cinderella.
Pangeran : Akhirnya kita bisa bersatu, Cinderella.
Cinderella : Iya. Pangeran.
(Ratu & Raja meninggalkan arena)
Pangeran : Kita bisa memulai hidup baru tanpa ada yang menggangu. Aku . . . .mencintaimu.
Cinderella : I love you too.
(Raja kembali ke arena)
Raja : Eh… aku lupa… Ayo calon-calon istriku… ikut aku… mari kita menyiapkan pernikahan kita…
Putri kerajaan : Ich…. OGAH!!!! ( berlari menghindari Raja)
Raja : hey… Kenapa lari? Mau main kucing-kucingan ya? Aku ikut… (mengejar putri-putri)
Cinderella dan Pangeran : (Tersenyum dan bertatapan mata melihat tingkah raja sambil bergandengan tangan)
Akhirnya, setelah kompetisi memasak dijalani, Cinderella dapat bersatu dengan Pangeran. Mereka pun hidup bahagia selamanya . . .

“ TAMAT “







*) Jika ada kesalahan baik dari penulisan ataupun cara kelompok kami mengucapkan dialog mohon dimaafkan. Terima kasih.

3 komentar: